Ads 468x60px

Labels

Kamis, 03 Mei 2012

Software Edukasi Indonesia Go International


JAKARTA - Penggunaan software edukasi dalam pendidikan dinilai bisa mempermudah penyampain mengenai hal-hal yang sulit diterangkan secara langsung. Meskipun penggunaan software seperti ini masih belum merata di seluruh Indonesia, PesonaEdu, salah satu software edukasi besutan anak bangsa telah banyak digunakan di luar negeri.

"Di Indonesia, software punya PesonaEdu sudah digunakan di 7.500 sekolah. Sedangkan di luar negeri sudah ada 2500 sekolah yang menggunakan, dari jumlah ini paling banyak sekira 1900 sekolah di Belanda," terang Marketing Director PesonaEdu, Harry S. Candra, di Gedung Indosat, Rabu (2/5/2012).

"Software edukasi pembelinya pemerintah. Software ini beda dengan game yang kebanyakan berasal dari luar. Saya senang kami dari asosiasi sudah berhasil membendung pemain luar, 95 persen pasarnya sudah di kami," tambahnya.

Dia juga mengatakan di Indonesia, melalui kerjasama dengan Indosat, mereka memberikan softwaretersebut ke sejumlah 153 sekolah menengah umum (SMU). Software ini dibuat dalam tiga bahasa, yaitu Ingris, Belanda dan Indonesia dan diberikan pada sekolah-sekolah melalui Indosat Cyber School.

Menurut Harry, software edukasi seperti yang dibuatnya memiliki banyak manfaat bagi pendidikan. Melaluinya, siswa bisa menemukan kegembiraan dalam belajar dan memberi kesempatan siswa menggali serta menyelidiki pokok bahasan melalui simulasi. Selain itu, pokok bahasan yang sulit diterangkan bisa diperagakan dengan lebih interaktif dan mudah.

PesonaEdu mengeluarkan software pendidikan untuk tingkat SD, SMP, SMA dan SMK. Namun, hanya untuk mata pelajaran matematika dan sains. "Ke depannya kami tetap di math and science. Kita akan terus fokus di sana, soalnya teknologinya terus berganti," ujar Harry.

Menurutnya, saat ini Indonesia cuma memiliki 4 saingan dalam hal software edukasi ini. Saingan tersebut adalah penghasil softaware premium di dunia seperti Inggris, Polandia, Perancis dan AS. Bukan hanya soal saingan saja, Indonesia juga punya kendala lain. "Hardware dan conectivity masih terbatas. Padahal diperlukan hardware serta connectivity yang bagus," pungkasnya. (fmh)


dikutip dari : okezone.com


baca juga software pesonaedu

0 komentar:

Posting Komentar